Pernikahan [Part 1]
Bismillahirrohmanirrohiim,
Walhamdulillahirobbilβalamin.
Sebelumnya udah nulis
di hp sambil ngasuh anak, semalam, dengan judul Daily Life in Egypt.
Tapi kok pas upload foto super lambat sekali. Hingga akhirnya after
midnight terbangun mencoba nulis dengan laptop pinjaman dan tetap,
koneksi sedang lemot. Ga hilang keinginan tetap nulis juga di Buku Tulis, karna
pegel mulai nulis di Word langsung.
Oh life, full of
struggle right ?
Awalnya, ga ada niat
untuk nulis tentang ini, karna sudah menikah. Untuk apa? Ga penting juga, lebih
baik menulis untuk mendapatkan kebaikan bagi diri sendiri yaitu Parenting, Me
Time, dan masih banyak lagi. Semoga nanti itu menyusul. Karna udah lama ga nulis
maka ketika ingin mencairkan fikiran yang membeku ini agak butuh stimulasi
panjang selain waktu yang yah... pray for me please. Hehe.
Jadi, sekali lagi ya
Guys, diriku menulis ini sebenarnya menyadari sangat bahwa ini tema yang super
duper ga penting. UnInterested tapi ada tujuan besar yang
ingin kudapatkan dalam arti, memberi manfaat bagi adik adik yang masih belum
melewati fase ini. Adik adik? Iya. Lanjut nulis dulu ya.
Tulisan ini untuk
orang orang yang sedang ingin berusaha mempersiapkan segala hal tentang
pernikahan.
Menurut saya sebagai
Mama Futya (ceile), Pernikahan terdiri dari PRA-PER-PAS. Yaitu
:
1. Pra Nikah [Masa
sebelum Nikah] 2. Pernikahan [Masa
Ketika Nikah] 3. Pasca Pernikahan
[Masa Setelah Nikah]
Karna tulisan kali ini
tentang Pernikahan berarti tentang Masa Ketika Menikah. Sedangkan hal lainnya
menyusul InsyaAllah-Biidznillah. Dan, dalam proses itu ada juga 4 hal berbeda:
A. PERNIKAHAN DINI
B. PERNIKAHAN DIBAWAH
UMUR
C. PERNIKAHAN USIA
MATANG
D. PERNIKAHAN USIA
SANGAT MATANG
Bismillahirrohmanirrohim.
Ketika Menikah
diusia matang, biasanya kedewasaan sudah mencukupi dan biasanya juga
dibarengi Finansial yang memadai. Meskipun adakala kedua ini tidak berbarengan,
usia matang tidak berarti finansial ikut matang. Inilah Fakta dimana kita
berada di Negara Indonesia yang sedang berkembang.
Ketika Menikah diusia
matang, biasanya emosi lebih terkendali karna lika liku kehidupan telah
terlewati, segala hikmah hingga sampai dusia matang telah diambil hikmahnya,
maka, kita sangat menyadari hidup tak melulu tentang keindahan dan juga tak melulu
tentang kesulitan. Semua silih berganti akan terus ada, itulah sunnatullah.
Dari situ kita terus menjadi manusia yang bertumbuh, karna belajar belajar dan
belajar tiada henti melalui jalur formal dan nonformal. π
Ketika Menikah diusia
matang, biasanya beberapa manusia telah mempersiapkan biaya pernikahannya meski
adapula yang tidak, masih dibantu orangtua. Pun juga setelahnya.
Ketika Menikah diusia
matang, ombak kehidupan sudah lebih bisa kita atasi, menangis dengan cara apa
ketika sedih lalu harus bagaimana ketika emosi negatif harus diarahkan.
Meskipun dinegara berkembang seperti kita ini masih banyak juga yang belum
cerdas emosional. Itu topik lain.
Ketika Menikah diusia
matang, orang orang bisa melihat kita selalu luwes lancar dalam mengatasi
banyak hal namun sebenarnya didalam pernikahan kita tidak lepas dari cobaan
tangisan amarah meski tawa bahagia melengkapi semua. Artinya, orang lain dapat
melihat permukaan laut kita, yaitu air muka yang bisa teratasi dengan baik
bahkan maksimal, namun perasaan dan cobaan didalam kita selesaikan dalam
hening. Meski terkadang ada kondisi yang tidak demikian. π
Cukup dulu untuk
pernikahan ketika usia matang, inilah yang banyak orang lihat sebagai pasangan
ideal. Dan banyak yang ingin ikutan segera menikah jika melihat pasangan ini.
Lalu bagaimana dengan penulis? Bolehkah memberi tahu masuk kategori yang mana?
Yang sudah ditulis atau yang belum? Dan pertanyaan lainnya? Boleh aja nanya
tapi karna ga ada yang nanya maka saya mau lanjut nulis aja karna saya bukan
artis ya, saya hanya penulis.
saya
hanya penulis yang telah lama tidak menulis.
Bagaimana dengan yang
menikah diusia sangat matang? Tentu tidak jauh berbeda
dengan diusia yang sudah Matang, bahkan dalam beberapa hal lebih baik lagi
dalam beberapa hal misalnya kondisi finansial yang sudah lebih maju, dibarengi
kondisi tubuh yang juga sudah tidak muda lagi kecuali mereka termasuk tipe yang
menerapkan pola hidup sehat. Ini biasanya masuk kepada usia 40-45 tahun
keatas. Dan mereka biasanya ada yang sudah mendapatkan kesuksesan Ideal dalam versi masing-masing sejalan dengan Finansial Ideal mereka.
Jadi, sekali lagi, segala hal yang tampak sempurna dimata kita, ga melulu
seperti ini.
Sehingga jelas bahwa janganlah hanya melihat permukaan laut, ada
dasar yang tidak perlu πkita dalami karna sesama yang menikah sudah tau hal
itu bahkan saya pribadi sudah tau tentang ini meski sebelum menikah. Alhamdulillah
ala kulli hal. Kita hanya perlu salling memahami dan tidak memandang segala
sesuatu dari dzohirnya saja. Looks beyond the perfections. Karna saya anak
Sarjana Ilmu Komunikasi maka saya bahasakan jadi Looks emotions beyond the sentences. Disini
Bagaimana dengan
pernikahan dibawah umur, ini tidak dianjurkan oleh saya tapi banyak
terjadi dimasyarakat sekarang ini. Informasinya sudah berseliweran di youtube,
tv, media elektronik dan mungkin media cetak. Karna saya udah lama ga beli
media cetak jadi gatau. Kisaran Usia mereka dibawah 16-17 tahun.
Kenapa jangan menikah
dibawah umur :
Organ Reproduksi belum siap untuk dibuahi Dan itu Berbahaya.
Kondisi Kematangan
Emosi masih belum stabil dan hal itu riskan pada kehidupan pasca nikah,
Finansial masih belum
OK,
Negara juga melindungi Hak Anak. π
Jikapun Menikah dengan
seseorang yang kondisi finansialnya OK apakah kedepannya akan tetap OK Juga,
bukankah bumi ini terus berputar dan kita tidak selalu diposisi beruntung juga
tidak selalu diposisi tak beruntung.
Meskipun pada
kenyataannya diluar sana ada juga orangtua yang mensubsidi kehidupan anak
anaknya meski telah menikah.
Meski kita
ketahui dari faktor agama, Usia calon pengantin tidak menjadi halangan syarat sah
pernikahan. Namun dari Segi Kehidupan Bernegara, hal ini berdampak cukup besar
pada kestabilan Masyarakat. Semoga Masyarakat Indonesia selalu menjadi
Masyarakat Cerdas bukan Masyarakat yang Labil. Ditegaskan sekali lagi, tujuan
tulisan tidak menarik ini dibuat bukan untuk mengomentari yang telah menikah
namun untuk anak cucu kita kedepan, untuk adik adik Millenial dan Pasca
Millenial. Tentunya kita ingin agar mereka menjadi jauh lebih baik dari kita
dari segi faktor apapun.
Bukankah begitu, Smart Netizen?
JADI, MENIKAH DIBAWAH UMUR MERUPAKAN PELANGGARAN HAK ASASI MEREKA.
Namun jika Partner Life wil be nya masih
ingin menikahi anak dibawah umur tersebut, ya terserah.
Saya hanya menulis
karna hal ini sudah banyak terjadi sehingga naluri sosial saya keluar, saya
prihatin.
Tidak heran jika biasanya mereka naudzubillah menjadi mudah bercerai atau
memang tidak mendapatkan persetujuan keluarga mereka bahkan masyarakat.
ATAU terkadang,
JIKA
SALAH SATU SAJA YANG DIBAWAH UMUR & SALAH SATUNYA DIUSIA CUKUP UMUR (SANGAT
MATANG) TERKADANG MENJADI HAL BERBEDA yang sangat KONTROVERSIAL, VIRAL,
DIPERBINCANGKAN.
SEMOGA KITA TERKENAL BUKAN DENGAN KELAKUAN KONTROVERSIAL KITA TAPI DENGAN
KEBAIKAN KITA. AMIN.
Bagaimana dengan
Menikah Dini, nah menikah ini lain lagi, masih dibolehkan dipersilahkan.
Pernikahan dini ini beragam ya, ada yang usia nya dini [masih sangat muda]
namun pasangannya sudah sangat matang, ini bisa melengkapi, karna menikah dini
menikah diusia sangat muda namun bukan dibawah umur jadi tidak melanggar undang
undang negara dan tidak membuat orang tercengang. Biasa aja. Baru baru ini
tokoh politikus wanita yang masih muda ada yang menikah dengan seseorang [tentu
saja lelakinya] yang usianya sudah sangat matang.
Yang mana jika diusia ini
menikah ia sudah selesai program hidupnya yaitu pendidikannya, finansialnya.
Sudah stabil. Sudah bisa memberi arahan dengan maksimal kepada pasangan
perempuannya. Dan sudah bisa memberikan banyak hal positif kepada belahan
jiwanya. Alhamdulillah ya, senang deh kalau keduanya berbahagia tanpa keadaan
yang timpang.
Tapi adalagi nih...
Pernikahan wanita
diusia dini yaitu usia sangat muda 16 tahun dengan yang usia sudah matang
tetapi finansialnya belum matang hehehe bagaimana. Kok bisa ya bisa, kok ada ya
ada. Its a life gitu loh. Kemudian Hamil, dan bagaimana akibatnya hehehe ya
melahirkan. Namun, terlihat dimata saya bagaimana wanita tersebut belum stabil
dalam hal apapun khususnya tidak komunikatif dan banyak diam, meski tidak
terima diperlakukan seperti itu. Disini saya menulis untuk melindungi hak seorang istri dalam memberikan pendapatnya meski diusia lebih mudah dari suami, dan suami selayaknya mendengarkan istri.
sering saya dapatkan akhirnya apa saja program yang dibicarakan suaminya pada
akhirnya tidak demikian hasilnya karna sang suami tidak membicarakannya dulu
dengan istrinya yang masih sangat muda itu dan hampir diusia dibawah umur.
Itu
baru satu hal ada banyak hal lain yang ganjil dan kasian kepada salah satu
pihak. Ingat ya, hak dan kewajiban suami istri itu seimbang, dan sama, dengan
kadar yang berbeda sesuai jenis kelamin dan fitrah nya sebagai manusia dan
hamba Allah.
Semoga mereka selalu dalam petunjukNya dan kita ga terkena dampak
ketidakstabilan mereka secara fatal, kecuali membantu yang kita mampu saja
tanpa menyulitkan diri kita terlalu dalam.
Tulisan ini fakta
berdasarkan kasusnyata bukan karangan apalagi hayalan, Big No. π
Tapi nama tidak
usah disebut. Karna tujuan tulisan ini bukan untuk menggosip, menyindir, menyalahkan yang telah terjadi dimasa lalu, namun mengambil hikmah saja dari semua kejadian ini dan mengambil hal
positifnya untuk pembelajaran dan introspeksi bersama.
Juga Untuk : Untuk Adik-Anak-Cucu kita yang belum dan akan Menikah nantinya. π
Fakta fakta ini saya ambil dari orang orang yang masuk dalam
kategori SANGAT TERKENAL. Tapi tentu saja ada juga keadaan seperti ini dalam
kategori TIDAK TERKENAL.
Ini dulu ya, karna
kalau mau dibahas ga akan selesai dan sebelum diedit ini sudah 1323 words, ini topik yang tiada
habisnya. Sedangkan saya belum posting ini di blog dan juga sudah azan subuh.
Jam 05:28 CLT.
Selanjutnya jika Allah mengizinkan akan menulis tentang Pra
Nikah atau Pasca Nikah.
Teman teman mau yang
mana dulu? KENAPA? Ada saran? Komen ya.
Terimakasih atas waktunya untuk membaca
dan bersedia Komentar Positif ataupun bertanya positif. NO BAPER. Karna Ini bukan Kisah saya dan anda pribadi meski ada kemiripan contoh dan peristiwa. Tulisan ini adalah Fenomena saat ini, yang beberapa tahun terakhir terjadi, meski tidak semua contoh saya paparkan karna kendala waktu dan lain hal.
Wassalamualaikum wr
wb.
Note: Tulisan ini
dipublish ketika fatimah menangis, jadi ngeditnya nanti ya Guys.