Looks Beyond the Sentences.
Oleh: Ari Hayati Daud, S.I.Kom
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Kencangnya
arus informasi saat ini dimanfaatkan oleh beragam kalangan, Cendekiawan ataupun
Non Cendekiawan, Anak Millenial ataupun orangtua yang Konservatif. Semua
bergabung di Media Internet. Meski adapula yang memilih untuk tidak
memanfaatkannya (baca; menggunakan fasilitas.red)
Tetapi hal
ini menjadikan kekacauan yang tumpang tindih karna tidak ada aturan yang
berlaku secara detail dan semua manusia seakan berlomba menuju pusat keinginan
tertingginya. Penelitian skala kecil yang pernah saya lakukan dan insyaAllah cukup
bisa mewakili beberapa kalangan Usia Remaja di Indonesia menjadi salah satu
data pijakan saya dalam menulis disini.
Bahwa,
Pengaruh Internet terhadap Peningkatan Pengetahuan Anak-Anak SMA tertentu di
Kota Medan tidak mencapai Angka maksimal. Hal ini dikarnakan, penggunaannya
yang lebih banyak untuk tujuan mendapatkan hiburan semata. Tentu saja
persentasi ini bisa mewakili sebagian kecil yang terjadi dikota-kota dimana
anda lahir, ataupun bersekolah. Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang,
Kalimantan, dan sebagainya.
Memang tidak
semua kalangan seperti itu, khususnya remaja. Diantara mereka ada juga yang
cermat dan cerdas dalam memilih dan menggunakan fasilitas Internet dan semoga
saja Remaja Cerdas dalam menggunakan Fasilitas Internet ini semakin bertambah
banyak. Remaja Cerdas ini salah satunya dikenali dengan perkembangan Kesehatan Fisik,
Psikomotorik, Kognitif-Emosional nya yang sangat baik sekali dan seimbang.
Terlihat dalam kegiatannya sehari hari diluar dunia satelit dan respon positif
nya terhadap isu isu yang berkembang di Masyarakat serta ide ide dan sikap reaktif nya yang cemerlang dan solutif, tidak
sekedar wacana kosong diawang awang.
Mereka tidak
terlepas dari Pelaku Komunikasi yang super aktif di Era Digital, kita sebut
sebagai anak anak Millenial. Namun saya pribadi berharap, hal ini tidak
mengurangi kecerdasan kita dalam bersosial didunia nyata, termasuk
berkomunikasi dengan baik dan benar.
Seringkali
kita berkomunikasi bahkan sudah seperti bernafas, alami dan apa adanya. Meski
dibeberapa kegiatan resmi menggunakan konsep dalam mengadakan kegiatan
komunikasi yang beragam bentuknya. Namun, ketika kita berkomunikasi secara
mudah dan lancar, seringkali kita tersadar beberapa detik beberapa jam, bulan
bahkan tahunan akan kesalahan atau kekurangan kita berbicara dimasalalu. Ya,
komunikasi tentu tentang bahasa. Bahasa tentu tidak jauh dari Kecerdasan dalam
Mengenal Emosi atau istilah singkatnya EQ.
Looks Beyond
the Sentences, bisa diartikan begini :
Lihatlah sesuatu dibalik kalimat kalimatnya.
Perhatikanlah sesuatu dibalik kata-katanya.
Looks Beyond
the Sentences, bisa dimaknai begini :
Sadarilah apa emosi yang ia rasakan dan apa yang ia coba ungkapkan dan apa solusinya bagi kita dan bagi banyak pihak.
Kenyataannya,
seringkali ketika kita berkomunikasi, karna terlalu cepat dan alami nya
sehingga kita meninggalkan poin poin penting yang perlu diperhatikan.
Contoh
ketika seorang Ibu melarang anaknya ke agenda tertentu. Anak kebingungan kenapa
dilarang. Sedangkan yang mau didatanginya adalah Teman atau Komunitas yang
ibunya kenal sesuatu yang positif didalamnya.
Maka jika dalam berkomunikasi
masih belum menemukan titik pencerahan, titik temu, titik pemahaman bagi kedua
pihak tentu artinya belum sampai kata yang harus dijelaskan kepada kawan
bicara.
Ya, kawan bicara, bukan lawan bicara. Karna kita berkomunikasi bukan
sedang berkompetisi melainkan bersosial, berusaha menciptakan hubungan yang
harmonis sinergis.
Apa kata yang belum dikeluarkan ?
Apakah kita kekurangan kosakata dalam
Bahasa Indonesia ?
Bagaimana agar kawan bicara kita paham
makna dan tujuan kita ?
Apakah kita berkomunikasi dalam keadaan lelah ?
Apakah kita sedang tidak siap berkomunikasi ?
Apakah kita sedang ingin istirahat ?
Apakah kita sedang dipuncak aktifitas yang padat ?
Banyak hal-hal yang perlu diperhatikan ketika berkomunikasi untuk mencapai manfaat yang positif bagi banyak pihak.
Untuk
sementara ini saya ingin memberi satu tips agar komunikasi menjadi indah dan
sinergis, mohon doanya semoga tulisan tentang Komunikasi ini tetap berlanjut
jika dirasa cukup bermanfaat buat Masyarakat.
Ungkapkanlah isi hati (perasaan) fikiran (ide atau apa saja yang melatarbelakanginya) dan harapan kedepan secara seimbang.
Jangan terlalu mendominasi di satu aspek saja. Sehingga kawan bicara tidak memahami gambaran secara keseluruhan.
Akibatnya Komunikasi menjadi tidak sejalan, timpang. Efek Negatifnya kita hanya mendapatkan Emosi Negatif yang tak terarahkan seperti Marah, Perang Dingin bahkan
terkadang terjadilah tindakan kriminal karna tidak menemukan titik temu yang
solutif bagi kedua pihak atau masyarakat banyak.
Masih banyak
lagi contoh yang lebih beragam, tapi saya mengambil yang paling sederhana dan
paling dekat dengan masyarakat yaitu dikeluarga, Komunikasi Ibu dan Anak. Saya ingin mengajak bersemangat berkomunikasi secara sehat untuk para Ibu dan Ayah diluar sana.
Karna Keharmonisan Masyarakat terletak dari yang paling dekat dengan kita. Jika Komunikasi Orangtua sehat, Masyarakat pun dapat berkomunikasi dengan maksimal dan berkembang pesat. Ayo,
Belajar mengembangkan diri bersama. Terimakasih, semoga dilain kesempatan
tulisan ini bisa saya edit dan perbarui lagi sehingga lebih maksimal. Terimakasih atas pemahamannya, bahkan pada hal yang sekiranya belm sempat saya tuliskan.
Mohon Maaf karna Kritik tidak
saya terima karna tulisan ini masih sangat jauh dari sempurna dan tulisan masih
tetap akan direvisi dikala sempat disela sela waktu mengurus-mendidik anak dan
lain hal.
Komentar tambahan yang mengarah pada hal positif seperti cerita pengalaman pribadi, kesulitan
pribadi, permasalahan komunikasi sosial disekitar anda, dikeluarga anda atau pertanyaan yang
sekiranya dapat membantu saya menuliskan lebih detail lagi ide yang belum
sempurna dijudul kali ini karna kendala waktu dan fasilitas, dipersilahkan dan diharapkan.
Tulisan ini
tidak dapat dijadikan landasan Teori karna tidak saya sertakan link penelitian
saya, mungkin lain kali akan saya sertakan.
Mencerahkan tulisannya, memang komunikasi itu sangat penting dalam segala aspek. Karena dengan berkomunikasi, semua yang tersimpan dapat disampaikan. Cuma kemampuan berkomunikasi setiap orang sangat berbeda. Sehingga tetap bisa ada kendala untuk saling memahami
ReplyDeleteBetul banget. Oleh sebab itu dalam komunikasi perlu adanya nilai-nilai yang diterapkan. Walau kontennya buat high blood, tapi tetap nyampeinnya harus ada titik-titiknya. Kapan intonasinya rendah atau tinggi.
ReplyDeleteKadang orang yang menerima informasi itu tidak mengerti maksudnya kalo cara penyampaiannya salah.
Berbanding lurus juga dg pencarian makna filosofis nih ya Looks Beyond the Sentences. Menelusuri sesuatu yang tidak langsung tampak tetapi kemungkinan berada di baliknya. Nice share Mama Futya, thank you for sharing yaa
ReplyDeleteKadang emosi juga kalau ada chat atau baca postingan yg ga berkenan. Ga tahan juga balas juga biar lepaskan unek2 hehe
ReplyDeleteKak Ari, kadang Miss communication antara ibu dan anak membuat hubungan runyam juga ya..
ReplyDeleteAnak maunya A, ibu maunya B
Komunikasi efektif berarti ya kak, penting bangeeet, salah salah bisa miskom apalagi kalau ngobrol nya sama suami dan anak lelaki.😅 Beda responnya kalau gak jelas, singkat, padat
ReplyDeleteKOmunikasi yang sehat dan efektif memang sangat dibutuhkan bagi semuanya. Kalau ada 'miss' aja duh bakal gawat jadinya.
ReplyDeleteKomunikasi memang sangat perlu dalam segala aspek. Tapi komunikasi melalui tulisan itu tak sebaik komunikasi secara lisan karena salah letak tanda baca aja bisa membuat salah arti atau intonasi. Keren infonya kak
ReplyDeleteMenjaga kelancaran dan keefektifan komunikasi sangat penting. Karena dari komunikasi lah bisa muncul emosi lainnya. Semoga komunikasi yang baik dapat memunculkan emosi yang baik juga.
ReplyDeleteMenurut saya komunikasi itu penting dan enggak mudah. Apalagi komunikasi secara tatap muka ala sales yang mampu meyakinkan pelanggannya. Saya juga masih belajar komunikasi juga nih.
ReplyDelete