Saturday, February 1, 2020

P e r n i k a h a n [PART 1]


Pernikahan [Part 1]

Bismillahirrohmanirrohiim, Walhamdulillahirobbil’alamin.

Sebelumnya udah nulis di hp sambil ngasuh anak, semalam, dengan judul Daily Life in Egypt. Tapi kok pas upload foto super lambat sekali. Hingga akhirnya after midnight terbangun mencoba nulis dengan laptop pinjaman dan tetap, koneksi sedang lemot. Ga hilang keinginan tetap nulis juga di Buku Tulis, karna pegel mulai nulis di Word langsung.

Oh life, full of struggle right ?

Awalnya, ga ada niat untuk nulis tentang ini, karna sudah menikah. Untuk apa? Ga penting juga, lebih baik menulis untuk mendapatkan kebaikan bagi diri sendiri yaitu Parenting, Me Time, dan masih banyak lagi. Semoga nanti itu menyusul. Karna udah lama ga nulis maka ketika ingin mencairkan fikiran yang membeku ini agak butuh stimulasi panjang selain waktu yang yah... pray for me please. Hehe.

Jadi, sekali lagi ya Guys, diriku menulis ini sebenarnya menyadari sangat bahwa ini tema yang super duper ga penting. UnInterested tapi ada tujuan besar yang ingin kudapatkan dalam arti, memberi manfaat bagi adik adik yang masih belum melewati fase ini. Adik adik? Iya. Lanjut nulis dulu ya.

Tulisan ini untuk orang orang yang sedang ingin berusaha mempersiapkan segala hal tentang pernikahan.

Menurut saya sebagai Mama Futya (ceile), Pernikahan terdiri dari PRA-PER-PAS. Yaitu :

1. Pra Nikah [Masa sebelum Nikah] 2. Pernikahan [Masa Ketika Nikah] 3. Pasca Pernikahan [Masa Setelah Nikah]

Karna tulisan kali ini tentang Pernikahan berarti tentang Masa Ketika Menikah. Sedangkan hal lainnya menyusul InsyaAllah-Biidznillah. Dan, dalam proses itu ada juga 4 hal berbeda:

A. PERNIKAHAN DINI

B. PERNIKAHAN DIBAWAH UMUR

C. PERNIKAHAN USIA MATANG

D. PERNIKAHAN USIA SANGAT MATANG

Bismillahirrohmanirrohim. 
Ketika Menikah diusia matang, biasanya kedewasaan sudah mencukupi dan biasanya juga dibarengi Finansial yang memadai. Meskipun adakala kedua ini tidak berbarengan, usia matang tidak berarti finansial ikut matang. Inilah Fakta dimana kita berada di Negara Indonesia yang sedang berkembang.

Ketika Menikah diusia matang, biasanya emosi lebih terkendali karna lika liku kehidupan telah terlewati, segala hikmah hingga sampai dusia matang telah diambil hikmahnya, maka, kita sangat menyadari hidup tak melulu tentang keindahan dan juga tak melulu tentang kesulitan. Semua silih berganti akan terus ada, itulah sunnatullah. Dari situ kita terus menjadi manusia yang bertumbuh, karna belajar belajar dan belajar tiada henti melalui jalur formal dan nonformal. 😁

Ketika Menikah diusia matang, biasanya beberapa manusia telah mempersiapkan biaya pernikahannya meski adapula yang tidak, masih dibantu orangtua. Pun juga setelahnya. 

Ketika Menikah diusia matang, ombak kehidupan sudah lebih bisa kita atasi, menangis dengan cara apa ketika sedih lalu harus bagaimana ketika emosi negatif harus diarahkan. Meskipun dinegara berkembang seperti kita ini masih banyak juga yang belum cerdas emosional. Itu topik lain.

Ketika Menikah diusia matang, orang orang bisa melihat kita selalu luwes lancar dalam mengatasi banyak hal namun sebenarnya didalam pernikahan kita tidak lepas dari cobaan tangisan amarah meski tawa bahagia melengkapi semua. Artinya, orang lain dapat melihat permukaan laut kita, yaitu air muka yang bisa teratasi dengan baik bahkan maksimal, namun perasaan dan cobaan didalam kita selesaikan dalam hening. Meski terkadang ada kondisi yang tidak demikian. 😁

Cukup dulu untuk pernikahan ketika usia matang, inilah yang banyak orang lihat sebagai pasangan ideal. Dan banyak yang ingin ikutan segera menikah jika melihat pasangan ini. Lalu bagaimana dengan penulis? Bolehkah memberi tahu masuk kategori yang mana? Yang sudah ditulis atau yang belum? Dan pertanyaan lainnya? Boleh aja nanya tapi karna ga ada yang nanya maka saya mau lanjut nulis aja karna saya bukan artis ya, saya hanya penulis. 
saya hanya penulis yang telah lama tidak menulis.

Bagaimana dengan yang menikah diusia sangat matang? Tentu tidak jauh berbeda dengan diusia yang sudah Matang, bahkan dalam beberapa hal lebih baik lagi dalam beberapa hal misalnya kondisi finansial yang sudah lebih maju, dibarengi kondisi tubuh yang juga sudah tidak muda lagi kecuali mereka termasuk tipe yang menerapkan pola hidup sehat. Ini biasanya masuk kepada usia 40-45 tahun keatas. Dan mereka biasanya ada yang sudah mendapatkan kesuksesan Ideal dalam versi masing-masing sejalan dengan Finansial Ideal mereka.

Jadi, sekali lagi, segala hal yang tampak sempurna dimata kita, ga melulu seperti ini. 
Sehingga jelas bahwa janganlah hanya melihat permukaan laut, ada dasar yang tidak perlu 😁kita dalami karna sesama yang menikah sudah tau hal itu bahkan saya pribadi sudah tau tentang ini meski sebelum menikah. Alhamdulillah ala kulli hal. Kita hanya perlu salling memahami dan tidak memandang segala sesuatu dari dzohirnya saja. Looks beyond the perfections. Karna saya anak Sarjana Ilmu Komunikasi maka saya bahasakan jadi Looks emotions beyond the sentences. Disini

Bagaimana dengan pernikahan dibawah umur, ini tidak dianjurkan oleh saya tapi banyak terjadi dimasyarakat sekarang ini. Informasinya sudah berseliweran di youtube, tv, media elektronik dan mungkin media cetak. Karna saya udah lama ga beli media cetak jadi gatau. Kisaran Usia mereka dibawah 16-17 tahun.

Kenapa jangan menikah dibawah umur  :
Organ Reproduksi belum siap untuk dibuahi Dan itu Berbahaya.
Kondisi Kematangan Emosi masih belum stabil dan hal itu riskan pada kehidupan pasca nikah, 
Finansial masih belum OK, 
Negara juga melindungi Hak Anak. 😁 

Jikapun Menikah dengan seseorang yang kondisi finansialnya OK apakah kedepannya akan tetap OK Juga, bukankah bumi ini terus berputar dan kita tidak selalu diposisi beruntung juga tidak selalu diposisi tak beruntung. 
Meskipun pada kenyataannya diluar sana ada juga orangtua yang mensubsidi kehidupan anak anaknya meski telah menikah.

Meski kita ketahui dari faktor agama, Usia calon pengantin tidak menjadi halangan syarat sah pernikahan. Namun dari Segi Kehidupan Bernegara, hal ini berdampak cukup besar pada kestabilan Masyarakat. Semoga Masyarakat Indonesia selalu menjadi Masyarakat Cerdas bukan Masyarakat yang Labil. Ditegaskan sekali lagi, tujuan tulisan tidak menarik ini dibuat bukan untuk mengomentari yang telah menikah namun untuk anak cucu kita kedepan, untuk adik adik Millenial dan Pasca Millenial. Tentunya kita ingin agar mereka menjadi jauh lebih baik dari kita dari segi faktor apapun. 
Bukankah begitu, Smart Netizen? 


JADI, MENIKAH DIBAWAH UMUR MERUPAKAN PELANGGARAN HAK ASASI MEREKA. 

Namun jika Partner Life wil be nya masih ingin menikahi anak dibawah umur tersebut, ya terserah.
Saya hanya menulis karna hal ini sudah banyak terjadi sehingga naluri sosial saya keluar, saya prihatin. 

Tidak heran jika biasanya mereka naudzubillah menjadi mudah bercerai atau memang tidak mendapatkan persetujuan keluarga mereka bahkan masyarakat. 

ATAU terkadang,
JIKA SALAH SATU SAJA YANG DIBAWAH UMUR & SALAH SATUNYA DIUSIA CUKUP UMUR (SANGAT MATANG) TERKADANG MENJADI HAL BERBEDA yang sangat KONTROVERSIAL, VIRAL, DIPERBINCANGKAN.
SEMOGA KITA TERKENAL BUKAN DENGAN KELAKUAN KONTROVERSIAL KITA TAPI DENGAN KEBAIKAN KITA. AMIN.

Bagaimana dengan Menikah Dini, nah menikah ini lain lagi, masih dibolehkan dipersilahkan. Pernikahan dini ini beragam ya, ada yang usia nya dini [masih sangat muda] namun pasangannya sudah sangat matang, ini bisa melengkapi, karna menikah dini menikah diusia sangat muda namun bukan dibawah umur jadi tidak melanggar undang undang negara dan tidak membuat orang tercengang. Biasa aja. Baru baru ini tokoh politikus wanita yang masih muda ada yang menikah dengan seseorang [tentu saja lelakinya] yang usianya sudah sangat matang. 

Yang mana jika diusia ini menikah ia sudah selesai program hidupnya yaitu pendidikannya, finansialnya. Sudah stabil. Sudah bisa memberi arahan dengan maksimal kepada pasangan perempuannya. Dan sudah bisa memberikan banyak hal positif kepada belahan jiwanya. Alhamdulillah ya, senang deh kalau keduanya berbahagia tanpa keadaan yang timpang.

Tapi adalagi nih...

Pernikahan wanita diusia dini yaitu usia sangat muda 16 tahun dengan yang usia sudah matang tetapi finansialnya belum matang hehehe bagaimana. Kok bisa ya bisa, kok ada ya ada. Its a life gitu loh. Kemudian Hamil, dan bagaimana akibatnya hehehe ya melahirkan. Namun, terlihat dimata saya bagaimana wanita tersebut belum stabil dalam hal apapun khususnya tidak komunikatif dan banyak diam, meski tidak terima diperlakukan seperti itu. Disini saya menulis untuk melindungi hak seorang istri dalam memberikan pendapatnya meski diusia lebih mudah dari suami, dan suami selayaknya mendengarkan istri.

sering saya dapatkan akhirnya apa saja program yang dibicarakan suaminya pada akhirnya tidak demikian hasilnya karna sang suami tidak membicarakannya dulu dengan istrinya yang masih sangat muda itu dan hampir diusia dibawah umur.  

Itu baru satu hal ada banyak hal lain yang ganjil dan kasian kepada salah satu pihak. Ingat ya, hak dan kewajiban suami istri itu seimbang, dan sama, dengan kadar yang berbeda sesuai jenis kelamin dan fitrah nya sebagai manusia dan hamba Allah. 

Semoga mereka selalu dalam petunjukNya dan kita ga terkena dampak ketidakstabilan mereka secara fatal, kecuali membantu yang kita mampu saja tanpa menyulitkan diri kita terlalu dalam.

Tulisan ini fakta berdasarkan kasusnyata bukan karangan apalagi hayalan, Big No. 😁 

Tapi nama tidak usah disebut. Karna tujuan tulisan ini bukan untuk menggosip, menyindir, menyalahkan yang telah terjadi dimasa lalu, namun mengambil hikmah saja dari semua kejadian ini dan mengambil hal positifnya untuk pembelajaran dan introspeksi bersama. 

Juga Untuk : Untuk Adik-Anak-Cucu kita yang belum dan akan Menikah nantinya.  😁 

Fakta fakta ini saya ambil dari orang orang yang masuk dalam kategori SANGAT TERKENAL. Tapi tentu saja ada juga keadaan seperti ini dalam kategori TIDAK TERKENAL.

Ini dulu ya, karna kalau mau dibahas ga akan selesai dan sebelum diedit ini sudah 1323 words, ini topik yang tiada habisnya. Sedangkan saya belum posting ini di blog dan juga sudah azan subuh. Jam 05:28 CLT. 

Selanjutnya jika Allah mengizinkan akan menulis tentang Pra Nikah atau Pasca Nikah. 
Teman teman mau yang mana dulu? KENAPA? Ada saran? Komen ya. 

Terimakasih atas waktunya untuk membaca dan bersedia Komentar Positif ataupun bertanya positif. NO BAPER. Karna Ini bukan Kisah saya dan anda pribadi meski ada kemiripan contoh dan peristiwa. Tulisan ini adalah Fenomena saat ini, yang beberapa tahun terakhir terjadi, meski tidak semua contoh saya paparkan karna kendala waktu dan lain hal. 

Wassalamualaikum wr wb. 

Note: Tulisan ini dipublish ketika fatimah menangis, jadi ngeditnya nanti ya Guys.


12 comments:

  1. Saya menikah di usia 23. Lumayan masih muda ya..
    Jadi 5 tahun pertama masih penyesuaian ego.
    Balik lagi ke personalnya. Kadang ada juga yang menikah di usia matang, namun ternyata usia psikisnya belum sematang umurnya. Namun biasanya yang begini satu dua sih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya 23 Menuju 25, mendekati usia matang. Jadi ga muda banget.

      Kalau untuk kategori dikampung malah udah ketuaan. Kalau sekarang umur segitu relatif aman menikah apalagi kalau udah nyari nafkah sendiri.

      Semoga Langgeng dan harmonis selalu ya Mom. Makasih udah Komen.

      Delete
  2. Menarik nih Mama Futya pembahasannya. Tentang pernikahan, tentang usia menikah di usia yang matang ya. Ada 4 kematangan yg idealnya diraih kl ingin menikah. Yg pertama kematangan psikis, yg kdua kematangan fisik, yg ketiga kematangan finansial dan yg terakhir kematangan sosial. Mudah²an anak² kita nantinya bisa meraih smua kematangan itu saat menikah ya... Aamiin. Btw, saya menikah di usia 22 tahun 9 bulan. Setahun setelah lulus kuliah dan sebulan sebelum pengumuman kelulusan CPNS.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin Allahumma Amin, Ya tujuan membuat ini untuk memberi gambaran ke Anak Muda yang belum melewati Fase ini, bukan untuk yang telah menikah seperti kita.

      Tapi semoga aja tulisan ini bermanfaat untuk semua kalangan meski masih perlu direvisi selalu. Terimakasih Mom sudah komen.

      Masuk ke usia cukup ideal untuk menikah ya Mom alhamdulillah, gercep nih mom dan ayah anak anak hehehe.

      Delete
  3. Waaaa APA kabar saya Yang menikah diusia 28 ya hehehe... Ketuaan hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih ketuaan saya pas nikahnya kayaknya deh Mom, tapi balik lagi tulisan ini bukan untuk mengomentari yang sudah menikah, tapi untuk adik adik anak anak cucu kita.

      Anyway Thank you for comment Mom.

      Delete
  4. Kalau dari sisi teori setuju dengan pemaparan usia matang menikah, tapi lagi lagi qodarullah juga ya mb hehe, jika Allah berkehendak di usia muda sudah ada jodoh dan ditakdirkan hamil siapa bisa mengelak dari itu semua 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, Takdir Allah adalah hal pasti.
      Kemampuan berfikir dan mencerna dan menulis juga anugrah yang indah Alhamdulillah.

      Disini saya sedang memaparkan fakta yang saya lihat berkembang diMasyarakat dan bahkan disekitar saya.

      Makasih udah komen, Mom.

      Delete
  5. Saya menikah di kala galau dgn skripsi,, karna suntuk dan waktu itu saya mengalami masa pacaran di umur 24 saya bilang pacar dan yg jd suami skrg ini, "bang nikah aja yok, suntuk awq" Hahahaa
    Maka pernikahan itu digelar hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha luarbiasa indah ya, Mom.
      Makasih udah berbagi momen indahnya Mom.

      Delete